Selasa, 03 Mei 2016

Legenda Rawa Pening


Pada zaman dahulu kala, hiduplah sepasang suami istri. Mereka hidup berdua dengan sederhana, tetapi mereka sangat sedih karena sampai hari ini mereka belum dikaruniai oleh seorang anak pun. Hari demi hari mereka menunggu dengan sabar, tetapi belum juga dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa. Karena tak kuasa melihat istrinya terus bersedih, sang suami akhirnya memutuskan untuk pergi bertapa di Gunung Telomoyo untuk memohon agar dikarunia anak.

Setelah beberapa lama sang suami bertapa di lereng gunung, sang istri yang bernama Nyai Selakanta hamil. Perut Nyai Selakanta pun semakin hari semakin membesar hingga akhirnya dia pun melahirkan seorang anak. Namun betapa terkejutnya Nyai Selakanta bahwa yang dilahirkan olehnya adalah seekor naga. Ajaibnya naga tersebut dapat berbicara layaknya manusia. Nyai Selakanta pun menamainya Baru Khlinting. Sebenarnya Nyai merasa malu melahirkan seekor naga, tetapi meskipun begitu Nyai tetap merawatnya layaknya seorang manusia.

Hari demi hari Baru Khlinting semakin membesar. Hingga pada suatu hari dia betanya kepada ibunya, “Ibu di manakah keberadaan ayahku?”. Nyai Selakanta pun memberitahukannya bahwa ayahnya sedang berada di lereng Gunung Telomoyo. Baru Khlinting pun pergi ke gunung demi menemui ayahnya yang sedang bertapa di sana. Setelah sampai di tempat ayahnya, Baru Khlinting bertemu seorang pria tua yang merupakan ayahnya. Dia memperkenalkan dirinya, tetapi ayahnya tidak mempercayainya. Ayahnya kemudian meminta Baru Khlinting untuk membuktikannya. “Jika kamu memang anakku, coba lingkari gunung ini dengan tubuhmu,” pinta ayahnya.

Baru Khlinting pun melaksanakannya dan berhasil. Tetapi ayahnya masih belum mempercayainya. Dia lalu memintanya untuk bertapa di Bukit Tugur untuk menjadi seorang manusia. Akhirnya pergilah Baru Khlinting melaksanakan perintah ayahnya. Selama dirinya melakukan pertapaan di sana, penduduk desa yang berada di bawah bukit sedang melakukan upacara adat. Mereka pergi berburu untuk mendapatkan makanan. Saat mereka tiba di Bukit Tugur, penduduk desa menemukan Baru Khlinting yang sedang bertapa. Kemudian mereka memotong tubuhnya dan dan membawa dagingnya ke pesta adat.

Ketika para penduduk desa sedang menikmati makan besar bersama, datanglah seorang anak kecil yang kumel dan bau yang ternyata merupakan penjelmaan Baru Khlinting. Anak itu mendekati pesta itu dan berharap untuk diberikan makanan. Namun penduduk desa menolaknya, “Pergilah kau dasar pengemis! Tubuhmu kotor dan bau!”.  Melihat kejadian itu seorang wanita tua yang bernama Nyai Latung merasa kasihan kepadanya. “Nak ikutlah pergi ke rumah nenek!” perintah nenek itu. Anak itu pun pergi mengikuti nenek ke rumahnya.

Setelah tiba di rumah nenek itu, dia diberi makan yang banyak. Baru Khlinting pun sangat senang hingga menghabiskan semua makanan yang dihidangkan itu. “Terimakasih Nek, kau sangat baik kepadaku tidak seperti warga kampung itu!” kata anak itu. Sebelum pergi anak itu berpesan kepada nenek itu bahwa jika dirinya mendengar suara gemuruh hendak mencari sebuah lesung dan menaikinya. Kemudian anak tersebut kembali lagi menuju pesta meriah tersebut.

Sesampainya di pesta tersebut, Dia kembali meminta makanan kepada warga di sana. Akan tetapi dia diusir dan di lempar hingga terjatuh. Dengan amarahnya anak itu bangkit dari tanah dan mengeluarkan sebuah lidi. Kemudian lidi itu ditancapkannya di dalam tanah. Anak kecil itu pun menantang seluruh warga desa, “Siapa yang bisa mencabut lidi ini dari tanah, dialah orang yang kuat. Mendapat penghinaan tersebut seluruh warga desa di sana mencoba untuk mencabut lidi itu namun gagal.

“Payah kalian sangat payah bahkan tidak bisa mencabut lidi kecil itu,” ejek anak itu. Semakin lama warga desa itu berkumpul di lapangan dan mencoba untuk mencabut lidi itu. Tetapi tak ada satu pun yang berhasil. Akhirnya anak itu mencabut lidi yang ditancapkanya ke dalam tanah. Tak lama setelah itu, tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang sangat besar dan tanah bekas tancapan lidi tersebut mengeluarkan air yang semakin lama semakin deras. Air tersebut berubah menjadi banjir yang besar dan menenggelamkan seluruh penduduk desa yang angkuh tersebut. Baru Khlinting pun menghukum mereka hingga tak ada satu pun yang selamat kecuali seorang nenek tua yang berhasil selamat karena berada di atas lesung. Hingga saat ini rendaman air itu masih ada dan desa tersebut telah berubah menjadi rawa yang dikenal sebagai Rawa Pening. 

Sejarah Perisai Diri

Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri


Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri adalah organisasi olahraga beladiri yang didirikan oleh RM Soebandiman Dirdjoatmodjo pada tanggal 2 Juli 1955 di Surabaya, Jawa Timur.

Lambang Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri
Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri atau yang disingkat Kelatnas Indonesia Perisai Diri ini merupakan salah satu anggota IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia), induk organisasi resmi pencak silat di Indonesia di bawah naungan KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia).

Sejarah Kelatnas Indonesia Perisai Diri

Pak Dirdjo (panggilan akrab RM Soebandiman Dirdjoatmodjo) lahir di Yogyakarta pada tanggal 8 Januari 1913 di lingkungan Keraton Paku Alam. Dia adalah putra pertama dari RM Pakoe Soedirdjo, buyut dari Paku Alam II. Sejak berusia 9 tahun beliau telah dapat menguasai ilmu pencak silat yang ada di lingkungan keraton sehingga mendapat kepercayaan untuk melatih teman-temannya di lingkungan daerah Paku Alaman. Di samping pencak silat beliau juga belajar menari di Istana Paku Alam sehingga berteman dengan Wasi dan Bagong Kusudiardjo. Pak Dirdjo yang pada masa kecilnya dipanggil dengan nama Soebandiman atau Bandiman oleh teman-temannya ini, merasa belum puas dengan ilmu silat yang telah didapatkannya di lingkungan istana Paku Alaman itu. Karena ingin meningkatkan kemampuan ilmu silatnya, setamat HIK (Hollands Inlandsche Kweekschool) atau sekolah pendidikan guru, beliau meninggalkan Yogyakarta untuk merantau tanpa membawa bekal apapun dengan berjalan kaki.
Tempat yang dikunjunginya pertama adalah Jombang, Jawa Timur. Di sana beliau belajar silat pada KH Hasan Basri, sedangkan pengetahuan agama dan lainnya diperoleh dari Pondok Pesantren Tebuireng. Di samping belajar, beliau juga bekerja di Pabrik Gula Peterongan untuk membiayai keperluan hidupnya. Setelah menjalani gemblengan keras dengan lancar dan dirasa cukup, ia kembali ke barat. Sampai di Solo beliau belajar silat pada Sayid Sahab. Ia juga belajar kanuragan pada kakeknya, Ki Jogosurasmo.
Dia masih belum merasa puas untuk menambah ilmu silatnya. Tujuan berikutnya adalah Semarang, di sini beliau belajar silat pada Soegito dari aliran Setia Saudara. Dilanjutkan dengan mempelajari ilmu kanuragan di Pondok Randu Gunting Semarang. Rasa keingintahuan yang besar pada ilmu beladiri menjadikan Pak Dirdjo masih belum merasa puas dengan apa yang telah beliau miliki. Dari sana beliau menuju Cirebon setelah singgah terlebih dahulu di Kuningan. Di sini ia belajar lagi ilmu silat dan kanuragan dengan tidak bosan-bosannya selalu menimba ilmu dari berbagai guru. Selain itu ia juga belajar silat Minangkabau dan silat Aceh.
Tekadnya untuk menggabungkan dan mengolah berbagai ilmu yang dipelajarinya membuat ia tidak bosan-bosan menimba ilmu. Berpindah guru baginya berarti mempelajari hal yang baru dan menambah ilmu yang dirasakannya kurang. Ia yakin, bila segala sesuatu dikerjakan dengan baik dan didasari niat yang baik, maka Tuhan akan menuntun untuk mencapai cita-citanya. Ia pun mulai meramu ilmu silat sendiri. Pak Dirdjo lalu menetap di Parakan dan membuka perguruan silat dengan nama Eko Kalbu, yang berarti satu hati.
Di tengah kesibukan melatih, ia bertemu dengan seorang pendekar Tionghoa yang beraliran beladiri Siauw Liem Sie (Shaolinshi), Yap Kie San namanya. Yap Kie San adalah salah seorang cucu murid Louw Djing Tie melalui Hoo Tik Tjay alias Suthur. Menurut catatan sejarah, Louw Djing Tie merupakan seorang pendekar legendaris dalam dunia persilatan, baik di Tiongkok maupun di Indonesia, dan salah satu tokoh utama pembawa beladiri kungfu dari Tiongkok ke Indonesia. Dalam dunia persilatan, Louw Djing Tie dijuluki sebagai Si Garuda Emas dari Siauw Liem Pay. Saat ini murid-murid penerus Louw Djing Tie di Indonesia meneruskan perguruan kungfu Garuda Emas.
Pak Dirdjo yang untuk menuntut suatu ilmu tidak memandang usia dan suku bangsa lalu mempelajari ilmu beladiri yang berasal dari biara Siauw Liem (Shaolin) ini dari Yap Kie San selama 14 tahun. Beliau diterima sebagai murid bukan dengan cara biasa tetapi melalui pertarungan persahabatan dengan murid Yap Kie San. Melihat bakat Pak Dirdjo, Yap Kie San tergerak hatinya untuk menerimanya sebagai murid.
Berbagai cobaan dan gemblengan ia jalani dengan tekun sampai akhirnya berhasil mencapai puncak latihan ilmu silat dari Yap Kie San. Murid Yap Kie San yang sanggup bertahan hanya enam orang, di antaranya ada dua orang yang bukan orang Tionghoa, yaitu Pak Dirdjo dan R Brotosoetarjo yang di kemudian hari mendirikan perguruan silat Bima (Budaya Indonesia Mataram). Dengan bekal yang diperoleh selama merantau dan digabung dengan ilmu beladiri Siauw Liem Sie yang diterima dari Yap Kie San, Pak Dirdjo mulai merumuskan ilmu yang telah dikuasainya itu.
Setelah puas merantau, ia kembali ke tanah kelahirannya, Yogyakarta. Ki Hajar Dewantoro (Bapak Pendidikan) yang masih Pakde-nya, meminta Pak Dirdjo mengajar silat di lingkungan Perguruan Taman Siswa di Wirogunan. Di tengah kesibukannya mengajar silat di Taman Siswa, Pak Dirdjo mendapatkan pekerjaan sebagai Magazijn Meester di Pabrik Gula Plered.
Pada tahun 1947 di Yogyakarta, Pak Dirdjo diangkat menjadi Pegawai Negeri pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Seksi Pencak Silat, yang dikepalai oleh Mochammad Djoemali. Berdasarkan misi yang diembannya untuk mengembangkan pencak silat, Pak Dirdjo membuka kursus silat melalui dinas untuk umum. Beliau juga diminta untuk mengajar di Himpunan Siswa Budaya, sebuah unit kegiatan mahasiswa UGM (Universitas Gadjah Mada). Murid-muridnya adalah para mahasiswa UGM pada awal-awal berdirinya kampus tersebut. Pak Dirdjo juga membuka kursus silat di kantornya. Beberapa murid Pak Dirdjo saat itu di antaranya adalah Ir Dalmono, Prof Dr Suyono Hadi dan RM Bambang Moediono Probokusumo yang di lingkungan keluarga silat Perisai Diri akrab dipanggil Mas Wuk.
Tahun 1954 Pak Dirdjo diperbantukan ke Kantor Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, Urusan Pencak Silat. Murid-muridnya di Yogyakarta, baik yang berlatih di UGM maupun di luar UGM, bergabung menjadi satu dalam wadah HPPSI (Himpunan Penggemar Pencak Silat Indonesia) yang diketuai oleh Ir Dalmono.
Tahun 1955 ia resmi pindah dinas ke Kota Surabaya. Dengan tugas yang sama, yakni mengembangkan dan menyebarluaskan pencak silat sebagai budaya bangsa Indonesia, Pak Dirdjo membuka kursus silat yang diadakan di Kantor Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, Surabaya. Dengan dibantu oleh Imam Ramelan, ia mendirikan kursus silat PERISAI DIRI pada tanggal 2 Juli 1955.
Para muridnya di Yogyakarta pun kemudian menyesuaikan diri menamakan himpunan mereka sebagai silat Perisai Diri. Di sisi lain, murid-murid perguruan silat Eko Kalbu yang pernah didirikan oleh Pak Dirdjo masih berhubungan dengan beliau. Mereka tersebar di kawasan Banyumas, Purworejo dan Yogyakarta. Hanya saja perguruan ini kemudian memang tidak berkembang, namun melebur dengan sendirinya ke silat Perisai Diri, sama seperti HPPSI di Yogyakarta. Satu guru menjadikan peleburan perguruan ini menjadi mudah.
Pengalaman yang diperoleh selama merantau dan ilmu beladiri Siauw Liem Sie yang dikuasainya kemudian dicurahkannya dalam bentuk teknik yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anatomi tubuh manusia, tanpa ada unsur memperkosa gerak. Semuanya berjalan secara alami dan dapat dibuktikan secara ilmiah. Dengan motto "Pandai Silat Tanpa Cedera", silat Perisai Diri diterima oleh berbagai lapisan masyarakat untuk dipelajari sebagai ilmu beladiri.
Pada tahun 1969, murid Pak Dirdjo, Dr Suparjono, SH, MSi, menjadi staf Bidang Musyawarah PB PON VII di Surabaya. Dengan inspirasi dari AD/ART organisasi-organisasi di KONI Pusat yang sudah ada, Suparjono bersama Bambang Moediono Probokusumo, Totok Sumantoro, Mondo Satrio dan anggota Dewan Pendekar lainnya pada tahun 1970 menyusun AD/ART Perisai Diri dan nama lengkap organisasi silat Perisai Diri disetujui menjadi Keluarga Silat Nasional Indonesia PERISAI DIRI yang disingkat Kelatnas Indonesia PERISAI DIRI. Dimusyawarahkan juga mengenai pakaian seragam silat Perisai Diri yang baku, yang mana sebelumnya berwarna hitam dirubah menjadi putih dengan atribut tingkatan yang berubah beberapa kali hingga terakhir seperti yang dipakai saat ini. Lambang Kelatnas Indonesia Perisai Diri juga dibuat dari hasil usulan beberapa murid Pak Dirdjo, yaitu usulan gambar dari Suparjono, Both Sudargo dan Bambang Priyokuncoro, yang kemudian usulan dari Suparjono yang terpilih, kemudian disempurnakan dan dilengkapi oleh Pak Dirdjo.
Pada tahun 1982, Pak Dirdjo mengangkat 23 orang muridnya menjadi Pendekar. Para Pendekar yang diangkat langsung oleh Pak Dirdjo ini disebut Pendekar Historis. Pendekar Historis yang berjumlah 23 orang tersebut adalah :
  1. Mat Kusen, dari Surabaya.
  2. Dr Suparjono, SH, MSi, dari Surabaya.
  3. Drs Noerhasdijanto, SH, dari Surabaya.
  4. Hari Soejanto, dari Surabaya.
  5. FX Supi'i, dari Surabaya.
  6. Ir Nanang Soemindarto, dari Surabaya.
  7. Prof Dr dr Hari K Lasmono, MS, dari Surabaya.
  8. Drs Siaman, dari Surabaya.
  9. Prof Dr M Hidajat, SPOT, dari Surabaya.
  10. Drs I Made Suwetja, MBA, dari Denpasar.
  11. Arnowo Adji, dari Tangerang.
  12. Yahya Buari, dari Lamongan.
  13. Bambang Soekotjo Maxnoll, dari Cimahi.
  14. Tonny S Kohartono, dari Surabaya.
  15. Mondo Satrio Hadi Prakoso, dari Surabaya.
  16. Koesnadi, dari Surabaya.
  17. Letkol Soegiarto Mertoprawiro, dari Serang.
  18. Totok Soemantoro, BSc, dari Klaten.
  19. Moeljono, dari Nganjuk.
  20. Wardjiono, dari Jakarta.
  21. Gunawan Parikesit, dari Semarang.
  22. I Gusti Ngurah Dilla, dari Surabaya.
  23. Ruddy J Kapojos, dari Surabaya.
Tanggal 9 Mei 1983, RM Soebandiman Dirdjoatmodjo berpulang menghadap Sang Pencipta. Tanggung jawab untuk melanjutkan teknik dan pelatihan silat Perisai Diri beralih kepada para murid-muridnya yang kini telah menyebar ke seluruh pelosok tanah air dan beberapa negara di Eropa, Amerika dan Australia. Dengan di bawah koordinasi Dr Ir Dwi Soetjipto, MM, sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat, saat ini Kelatnas Indonesia Perisai Diri memiliki cabang hampir di setiap provinsi di Indonesia serta memiliki komisariat di 10 negara lain. Untuk menghargai jasanya, pada tahun 1986 pemerintah Republik Indonesia menganugerahkan gelar Pendekar Purna Utama bagi RM Soebandiman Dirdjoatmodjo.
Di Australia, Kelatnas Indonesia Perisai Diri mulai dikembangkan di Brisbane pada tahun 1979 oleh Dadan Muharam, seorang pelatih silat Perisai Diri dari Bandung. Kelatnas Indonesia Perisai Diri berkembang pesat di Australia dengan cabang di berbagai daerah, di antaranya yaitu di Tarragindi, Kuraby, Logan, Ashmore, Burleigh Heads, Springbrook, Maleny, Nambour, Noosaville, Yandina, Gympie, Townsville, Coffs Harbour, Newcastle, Moruya Heads, Melbourne, Adelaide, Perth, dsb.
Kelatnas Indonesia Perisai Diri juga dikembangkan di Belanda oleh Ronny Tjong A-Hung sejak tahun 1979. Saat ini Kelatnas Indonesia Perisai Diri di Belanda telah berkembang dengan tempat latihan di Amsterdam, Hilversum, Maarssen, Nieuwegein, Utrecht, dsb.
Pada tahun 1983, salah satu pelatih silat Perisai Diri yaitu Otto Soeharjono MS pindah tugas ke London, Inggris. Beliau mendirikan Kelatnas Indonesia Perisai Diri Komisariat Inggris Raya dan menjadi pelopor PSF UK (Pencak Silat Federation of United Kingdom).
Both Sudargo, salah satu pendekar silat Perisai Diri yang pernah menjabat sebagai Pengurus Bidang Pembinaan Pencak Silat Olahraga PB IPSI, pada tahun 1996 ditugaskan oleh pemerintah sebagai Atase Perhubungan di Kedutaan Besar RI di Tokyo, Jepang. Di negeri yang dikenal sebagai pusat beladiri dunia ini, beliau berhasil mengembangkan pencak silat dengan mendirikan JAPSA (Japan Pencak Silat Association). Dengan dibantu oleh Soesilo Soedarmadji, beliau mengembangkan Kelatnas Indonesia Perisai Diri Komisariat Jepang.
Selain itu Kelatnas Indonesia Perisai Diri juga berkembang hingga ke Jerman, Swiss, Timor Leste, Perancis, Amerika Serikat, Swedia, dsb.
Kelatnas Indonesia Perisai Diri telah beberapa kali menggelar even kejuaraan internasional yang dikenal dengan nama Perisai Diri International Championship (PDIC), yaitu :
  • Invitasi Internasional Perisai Diri I di Semarang tahun 1991
  • Invitasi Internasional Perisai Diri II di Surabaya tahun 1995
  • 3rd Perisai Diri International Championship di Denpasar tahun 2003
  • 4th Perisai Diri International Championship di Yogyakarta tahun 2005
  • 5th Perisai Diri International Championship di Bandung tahun 2007
  • 6th Perisai Diri International Championship di Jakarta tahun 2010
  • 7th Perisai Diri International Championship di Samarinda tahun 2012
  • 8th Perisai Diri International Championship di Denpasar tahun 2014
Even kejuaraan ini diagendakan setiap dua tahun sekali.

Materi Pendidikan dan Latihan Silat Perisai Diri

Tingkatan pesilat Perisai Diri dibagi dalam beberapa tingkatan yang masing-masing ditempuh dalam jangka waktu tertentu. Secara garis besar, tingkatan tersebut dikelompokkan dalam Tingkat Dasar dan Tingkat Keluarga.
Tingkat Dasar terdiri dari Dasar I (Sabuk Putih), Dasar II (Sabuk Hitam) dan Calon Keluarga (Sabuk Merah). Tingkat Keluarga (Sabuk Merah) terdiri dari beberapa tingkatan yang ditandai dengan warna strip pada badge di dada kiri.
Tahapan pelajaran silat Perisai Diri terdiri dari pengenalan, pengertian, penerapan, pendalaman dan penghayatan.

Senam Teknik Kombinasi

Senam Teknik Kombinasi merupakan susunan gerak silat Perisai Diri yang dilatihkan kepada pesilat di setiap sesi pelatihan. Sekilas seperti rangkaian jurus di silat pada umumnya, namun Senam Teknik Kombinasi bukanlah rangkaian yang perlu dihafalkan seperti jurus di perguruan silat lain.
Rangkaian gerak Senam Teknik Kombinasi dibuat oleh para pelatih setempat pada saat latihan berlangsung. Rangkaian gerak ini dibuat berdasarkan imajinasi pada saat pesilat melakukan Serang Hindar dengan seorang lawan. Rangkaian yang dibuat oleh pelatih tersebut dilaksanakan dengan tenaga dan kecepatan maksimal dan diulang berkali-kali.
Tujuan dari latihan Senam Teknik Kombinasi ini adalah untuk menciptakan kebiasaan dalam melakukan teknik yang benar dan menciptakan refleks yang baik terhadap para pesilat. Latihan ini juga akan membentuk otot-otot para pesilat agar dapat beradaptasi dengan teknik Perisai Diri. Senam Teknik Kombinasi ini selalu berbeda-beda di setiap sesi latihan, baik tangan kosong ataupun menggunakan senjata.

Teknik Senjata

Mulai tingkat Dasar akan diajarkan teknik-teknik beladiri tangan kosong. Pada tingkat selanjutnya diajarkan juga teknik permainan senjata dengan senjata wajib pisau, pedang dan toya. Dengan dasar penguasaan tiga senjata wajib, pisau mewakili senjata pendek, pedang mewakili senjata sedang, dan toya mewakili senjata panjang, pesilat Perisai Diri dilatih untuk mampu mendayagunakan berbagai peralatan yang ada di sekitarnya untuk digunakan sebagai senjata. Teknik tersebut juga dapat digunakan untuk memainkan senjata lain, seperti celurit, trisula, abir, tombak, golok, pedang samurai, pentungan, kipas, teken, payung, roti kalong, senapan, bayonet, dsb.
Tujuan dari pelajaran senjata adalah memberikan pemahaman bagi pesilat tentang berbagai macam senjata. Dengan mengenal karakteristik senjata, maka anggota akan cepat beradaptasi dengan berbagai senjata. Sebagai contoh, dengan mempelajari pisau, maka pesilat akan mengerti kelebihan dan kekurangan dari senjata pendek. Bahkan pesilat akan dapat mengadaptasi benda-benda serupa seperti keris sebagai senjata, atau bahkan pena dan pensil. Dengan memahami karakteristik senjata ini pula, seorang pesilat akan mengerti bagaimana cara menghadapi berbagai macam senjata bila memang keadaan sudah mendesak.

Serang Hindar, Serang Hindar Balas dan Beladiri

Metode praktis yang sangat penting untuk dipelajari oleh pesilat Perisai Diri adalah latihan Serang Hindar. Pada latihan ini akan diajarkan cara menyerang dan menghindar yang paling efisien, cepat, tepat, tangkas, deras dan bijaksana. Sekalipun berhadapan langsung dengan lawan, kemungkinan cedera amat kecil karena setiap siswa dibekali prinsip-prinsip dasar dalam melakukan serangan dan hindaran. Resiko kecil pada metode Serang Hindar inilah yang melahirkan motto "Pandai Silat Tanpa Cedera". Dengan motto inilah Perisai Diri menyusun program pendidikan dengan memperhatikan faktor psikologis dan kurikulumnya.
Dalam latihan Serang Hindar, dua orang pesilat saling berhadapan satu sama lain. Di dekat mereka ada seorang pelatih yang memperhatikan. Seorang pesilat disebut sebagai A dan seorang lagi disebut dengan B. Pelatih memberi aba-aba "hup !", bersamaan dengan itu A menyerang B dengan satu gerakan, sementara B diam menunggu serangan itu dekat dan kemudian bergerak ke samping untuk melepaskan diri dari serangan A. Pelatih terus memberi aba-aba hingga 10 kali untuk A menyerang B dan B harus menghindar saat serangan A sudah dekat. Setelah selesai, giliran B yang menyerang pada 10 aba-aba kedua.
Itulah salah satu metode latihan berpasangan di silat Perisai Diri yang dikenal dengan sebutan Serang Hindar. Metode Serang Hindar ini telah diformulasikan oleh Pak Dirdjo agar bisa memberi rasa aman bagi kedua pesilat. Selama berlatih, pesilat diminta untuk melakukan serangan dan hindaran yang sesuai dengan pedoman teknik silat Perisai Diri.
Metode berpasangan yang lain di Perisai Diri adalah Serang Hindar Balas. Pada metode Serang Hindar Balas, dalam satu aba-aba, A akan melakukan serangan terhadap B dan B menghindar, kemudian B membalas menyerang A dan A menghindar. Satu set A serang B hindar dan B balas A hindar, adalah implementasi dari metode Serang Hindar Balas. Pada 10 aba-aba pertama, A mendapatkan kesempatan menyerang pertama kali dan B membalas setelah melakukan hindaran sempurna, sementara pada 10 aba-aba kedua akan ditukar oleh pelatih, yaitu B menyerang terlebih dahulu.
Tujuan dari latihan Serang Hindar Balas ini adalah untuk melatih pesilat, terutama bagi si penghindar, untuk menghindar ke arah yang sulit dilihat oleh lawan, tetapi akan sangat mudah untuk melakukan serangan balasan. Inilah yang disebut hindaran yang mengunci posisi lawan. Si penghindar juga harus mempelajari bagaimana ia harus meletakkan langkah mereka agar dapat mempercepat serangan balasan berikutnya.
Metode berpasangan lain yang dilatihkan di Perisai Diri adalah Beladiri. Beladiri adalah dimana saat A menyerang dan B menghindar sambil melepaskan serangan ke A. Dalam hal ini, B disebut melakukan Beladiri. Jadi perbedaannya dengan metode sebelumnya adalah, bahwa B tidak melakukan hindaran sempurna baru membalas, namun B melakukan hindaran dan serangan dalam satu gerakan.
Sebagai ilustrasi yang sederhana, misalnya A melakukan pukulan ke arah depan, ketika pukulan tersebut dekat, maka B bergerak ke samping sambil menusukkan buku tangannya ke arah mata. Dalam hal ini, maka B melakukan Beladiri.
Ketiga metode di atas, Serang Hindar, Serang Hindar Balas dan Beladiri akan diajarkan kepada pesilat Perisai Diri baik dari tingkat Dasar sampai tingkat yang tinggi sekalipun. Metode ini akan diaplikasikan baik menggunakan tangan kosong ataupun menggunakan senjata seperti pisau, pedang dan toya.

Teknik Asli

Teknik silat Perisai Diri mengandung unsur 156 aliran silat dari berbagai daerah di Indonesia yang dipilah dan dikelompokkan sesuai dengan karakter dari masing-masing aliran. Teknik Asli dalam silat Perisai Diri juga digali dari aliran Siauw Liem Sie (Shaolinshi) yang dengan kreativitas Pak Dirdjo gerakan maupun implementasinya sudah dijiwai oleh karakter pencak silat Indonesia. Hal ini yang menjadikan ilmu silat Perisai Diri mempunyai sifat unik, tidak ada kemiripan dengan silat yang lain. Disebut Asli karena mempunyai frame tersendiri, bukan merupakan kombinasi dari beberapa aliran silat.
Teknik Asli dalam silat Perisai Diri di antaranya yaitu :
  1. Burung Meliwis
  2. Burung Kuntul
  3. Burung Garuda
  4. Harimau
  5. Naga
  6. Satria
  7. Pendeta
  8. Putri
Selain teknik tersebut di atas, ada beberapa teknik yang menjadi kekayaan teknik silat Perisai Diri, di antaranya yaitu Kuda Kuningan, Lingsang, Satria Hutan dan Kera, serta beberapa teknik dari beberapa daerah di Indonesia, di antaranya yaitu Minangkabau, Jawa Timuran, Cimande, Bawean dan Betawen.

Teknik Minangkabau

Gerakan teknik Minangkabau mirip dengan tarian tradisional dari Minangkabau, Sumatera Barat. Salah satu tujuan dari mempelajari teknik ini adalah untuk memperkuat otot-otot paha dan otot belakang. Teknik ini juga memberikan pengalaman tentang bagaimana rasanya bila kita berada pada posisi yang merendah ke tanah.
Untuk menyerang lawan, teknik Minang seringkali mendahului dengan membuka bagian lemah dari badannya dengan gerakan yang lambat. Ini adalah pancingan yang disengaja agar lawan menyerang terlebih dahulu. Ketika lawan datang dengan serangan, saat itulah teknik Minang akan bergerak sangat cepat dan keras menghancurkan serangan lawan tersebut dengan sikunya dan dilanjutkan dengan serangan berikutnya.

Teknik Burung Meliwis

Burung Meliwis memiliki ciri khas tersendiri dalam bergerak, yaitu bergerak dengan ringan dan cepat. Tujuan dari mempelajari teknik ini adalah untuk melatih kecepatan, keringanan tubuh dan membiasakan diri menapak dengan ujung kaki. Dengan mempelajari teknik ini, maka pesilat dengan sendirinya akan melatih otot-otot kaki, betis dan pinggul.
Meliwis menggunakan ujung-ujung jari untuk menyerang lawan. Oleh karena itu, ia hanya akan menyerang bagian-bagian yang sangat lemah seperti mata dan leher. Saat menyerang, Meliwis melontarkan tangannya dengan cepat ke arah lawan dan akan kembali dengan kecepatan yang sama, sehingga mempersulit lawan untuk menolak.
Selain ujung-ujung jari, Meliwis juga menggunakan pergelangan tangannya untuk menyerang bagian-bagian seperti leher dan dagu. Teknik ini juga menggunakan pergelangan tangan bagian dalam untuk menolak dengan cara mengalihkan arah serangan lawan.

Teknik Burung Kuntul

Setelah mempelajari teknik Meliwis, pesilat akan menerima pelajaran teknik berikutnya, Burung Kuntul. Bila saat berlatih Meliwis, pesilat diajarkan untuk bergerak ringan, kini pesilat diajarkan untuk melibatkan tenaga saat bergerak ringan.
Dibandingkan dengan Meliwis, Kuntul tidak hanya menyerang bagian lemah, tetapi juga bagian lain seperti lutut. Teknik ini memiliki satu tendangan yang digunakan untuk merusak lutut lawan.
Pada saat menyerang, sifat serangan Kuntul adalah memecut. Serangan dilontarkan sangat cepat dari badan ke arah sasaran dan dengan sendirinya kembali ke arah badan dengan kecepatan yang sama. Namun pola serangan Kuntul tidak pernah lurus kedepan seperti teknik beladiri pada umumnya, serangan Kuntul selalu mengarah ke samping.
Untuk menyerang depan, maka Kuntul akan memposisikan dirinya sedemikian rupa, sehingga lawan menjadi berada di samping saat serangan mencapai target.

Teknik Burung Garuda

Garuda adalah simbol burung terkuat di antara jenis burung lainnya. Oleh karena itu, dibandingkan dengan teknik burung sebelumnya, Garuda memiliki kemampuan bertarung yang paling tinggi.
Saat berlatih teknik Garuda, pesilat akan dikenalkan bagaimana cara menggunakan perubahan badan sebagai tenaga tambahan saat menyerang atau menolak. Karena kemampuannya dalam menggunakan badan inilah, tenaga yang dimiliki oleh teknik Garuda menjadi lebih besar dibandingkan dengan Meliwis dan Kuntul.
Garuda menggunakan sisi tangan dan sikunya sebagai perlengkapan dalam menyerang dan menolak. Teknik ini selalu mengembangkan kelima jarinya selebar mungkin untuk memperkuat otot tangan bagian samping.
Target serangan Garuda sering ke arah leher. Dengan menggunakan sikunya, Garuda akan menotok bagian leher dan mengiris leher tersebut dengan sisi luar tangan, untuk merusak tulang leher lawan sekaligus merobek kulit lawan. Tidak hanya leher, Garuda juga dapat menyerang ke bagian tengah di antara dua alis mata lawan dan mengirisnya ke sepanjang garis mata.
Dalam jarak yang sangat rapat, Garuda memanfaatkan sikunya ke bagian lemah lawan ataupun memanfaatkan tumitnya untuk melakukan tendangan jarak pendek ke arah kemaluan lawan.
Untuk melindungi diri dari serangan lawan, Garuda memanfaatkan kaki untuk menolak bagian bawah dan tangan untuk bagian tengah dan atas.

Teknik Harimau

Dibandingkan dengan Garuda, teknik Harimau memiliki kemampuan yang lebih besar, baik itu tenaga, kecepatan, keuletan, keganasan dan fleksibilitas gerakan.
Teknik ini diadaptasi dari karakter hewan aslinya yang disesuaikan dengan anatomi tubuh manusia. Kemampuan Harimau lebih baik dibanding Garuda karena teknik ini sudah menggunakan perputaran badan untuk meningkatkan kecepatan dan tenaga.
Posisi Harimau bisa berbeda-beda, baik itu merendah, sedang ataupun tinggi. Pada saat posisi merendah, teknik ini akan melebarkan kuda-kuda agar lebih merendah ke tanah dan akan menyerang ke daerah bawah dari lawan, dilanjutkan dengan menggulung untuk menjauhkan diri dari lawan. Pada saat posisi tinggi, teknik ini akan mengincar daerah atas seperti dada dan kepala. Teknik inipun kadang menggunakan lompatannya untuk menyerang kepala.
Saat menyerang, Harimau menggunakan perlengkapan seperti cakar, telapak tangan, lutut, tumit dan telapak kaki. Saat menolak, teknik ini akan menggunakan perlengkapannya seperti kaki, tangan dan juga cakarnya. Target sasaran yang menjadi sasaran serangan antara lain mata, muka, telinga, leher, dada, pergelangan badan, kemaluan, lutut dan kulit.

Teknik Naga

Naga dilambangkan sebagai binatang terkuat di jajaran teknik silat Perisai Diri. Oleh karena itu, Naga diberikan pada jenjang teknik hewan terakhir di silat Perisai Diri. Keunikan dari teknik Naga terdapat pada cara langkahnya yang selalu mengandung putaran. Hal ini dilakukan untuk menuju poros tengah lawan saat menghindar, memapas ataupun menyerang. Tenaga yang dikeluarkan pun lebih besar dibanding teknik sebelumnya karena teknik ini telah menyatukan kemampuan perputaran badan dan perpindahan berat badan sebagai tambahan tenaganya.
Ditambah lagi, pesilat yang menerima teknik ini adalah mereka yang telah menduduki tingkatan Asisten Pelatih. Di tingkat ini, mereka mendapatkan pelajaran Pernafasan Tahap 1 yang berfokus untuk meningkatkan tenaga. Oleh karena itu, teknik Naga pun akan semakin kuat lagi karena para Asisten Pelatih mengkombinasikan teknik dan pernafasan ke dalam aplikasinya.
Saat menyerang, teknik Naga akan merusak persendian leher, paha dan tangan. Daerah lemah seperti dagu dan kemaluan juga bisa menjadi sasaran serangan apabila daerah tersebut terbuka.

Teknik Satria

Setelah mempelajari teknik hewan, di tingkat ini pesilat akan mulai mempelajari teknik manusia. Teknik yang pertama dipelajari adalah Satria. Pada tingkat ini, pesilat dianggap telah mampu menerapkan seluruh kemampuan dari teknik hewan pada tingkatan-tingkatan sebelumnya. Sebagai suatu teknik manusia, Satria akan mulai meninggalkan karakter kehewanannya, seperti liar, buas dan brutal. Satria akan berpikir tepat sebelum bertindak dan melaksanakan geraknya dengan penuh percaya diri.
Bersamaan dengan penerimaan pelajaran teknik ini, seorang pesilat juga menerima pelajaran Pernafasan Tahap 2 yang difokuskan untuk meledakkan tenaga. Karena kemampuan dari dua tahap Pernafasan tersebut, sifat teknik Satria menjadi penuh dengan rasa percaya diri. Ketika serangan datang, Satria akan menolak, memapas dan merusak perlengkapan serangan lawan dengan memukul titik persendian. Saat bergerak, teknik ini tidak melakukan gerakan-gerakan yang rumit seperti pada teknik Harimau dan Naga.

Teknik Pendeta

Dalam Bahasa Jawa, pandito artinya adalah orang yang selalu memberikan falsafah jalan kebaikan pada orang lain. Karakter ini pun terbawa ke dalam teknik itu sendiri. Teknik ini tidak menunjukan kebrutalan dan juga tidak banyak merusak ataupun menghancurkan persendian lawan. Walaupun kemampuan seorang pesilat yang mempelajari Pendeta tetap memiliki kemampuan seluruh teknik di bawahnya, namun teknik ini sendiri tidak akan merusak bila tidak diperlukan.
Pola gerak yang dilakukan teknik ini pun jauh lebih sederhana. Serangannya hanya berpola lurus, dengan jarak yang dekat. Serangan yang dilakukan sepenuhnya menggunakan putaran badan. Perlengkapan yang digunakan saat menyerang adalah kepalan tangan, sisi samping badan, kepala dan tumit. Bentuk tangan dari teknik ini selalu mengepal. Sasaran serangan umumnya adalah ulu hati, kepala, rusuk dan beberapa bagian persendian.

Teknik Putri

Teknik Putri adalah teknik tertinggi di silat Perisai Diri. Karakter dari teknik ini bisa berubah-ubah. Terkadang lembut, namun tiba-tiba berubah menjadi sangat cepat dan keras, kemudian lembut kembali. Putri menggabungkan seluruh kemampuan yang ada pada teknik-teknik sebelumnya, ditambah dengan kemampuan fleksibilitas gerak yang tidak baku seperti teknik lain. Tenaga yang digunakan bersifat kosong isi. Istilah ini berarti bahwa Putri akan selalu kosong tidak bertenaga, namun di dalam kekosongannya, keluar tenaga yang sangat besar saat terjadi sentuhan dengan lawan.
Putri seringkali melakukan dua macam tindakan dalam satu gerakan. Baik itu menyerang sambil menghindar ataupun menyerang sambil menolak. Teknik inipun sering memanfaatkan tenaga lawan untuk menyerang, sehingga tenaga yang ia keluarkan semakin sedikit. Perputaran badan selalu diaplikasikan dalam tekniknya ditambah dengan Pernafasan Tahap 3 yang selalu mengiringi geraknya. Serangannya bersifat gelap, yang artinya sulit untuk dilihat lawan. Putri biasanya hanya bereaksi terhadap serangan lawan. Ia tidak berinisiatif melakukan serangan terlebih dahulu.

Teknik Olah Pernapasan

Ketika pesilat telah menduduki tingkat Asisten Pelatih, ia akan mulai menerima pelajaran teknik olah pernafasan yang berguna baik untuk kebugaran maupun untuk menunjang beladiri. Teknik pernafasan Perisai Diri dibagi menjadi 3 tahap.
Tahap pertama tujuannya untuk menghimpun tenaga. Seorang pesilat akan belajar teknik pernafasan untuk menambah tenaga dan membuat otot-ototnya menjadi keras. Hal ini untuk meningkatkan tenaga setiap pesilat. Namun pada saat pembelajaran tahap ini, biasanya ada kemunduran yang akan dialami dari sisi kecepatan. Kecepatan si pesilat akan menurun dari kecepatan sebelumnya.
Ketika seorang pesilat telah menyelesaikan latihan Pernafasan Tahap 1, maka ia harus langsung melanjutkannya ke latihan Pernafasan Tahap 2. Pada tahap 2 ini akan difokuskan untuk meledakkan tenaga. Tenaga yang telah mampu dihimpun sebagai hasil latihan di tahap 1, kini diarahkan untuk dilepaskan dalam bentuk-bentuk teknik, baik serangan, tolakan, papasan dan bahkan hindaran. Dengan melalui proses tahap 2, maka kecepatan seorang pesilat berangsur-angsur akan kembali seperti semula dan bahkan dapat membuat kecepatan semakin meningkat.
Tahap terakhir dari latihan teknik pernafasan ini adalah Pernafasan Tahap 3. Pada tahap 3 akan ditekankan pada implementasi nafas ke dalam seluruh gerakan silat. Setelah implementasi tahap 3, seorang pesilat akan mampu bernafas dengan lembut, bergerak dengan cepat dan seketika menghasilkan tenaga saat diperlukan. Seluruh pola pernafasan, cara implementasi dan penghayatannya akan dilatihkan pada tahap ini. Oleh karena itu, pelajaran ini hanya akan diberikan kepada Pelatih yang dituntun langsung oleh seorang Pendekar.

Kerokhanian

Pesilat yang memiliki keterampilan bertarung setelah mempelajari teknik silat dan teknik olah pernafasan sangat perlu diberikan pendidikan mental spiritual agar menjadi pesilat yang berbudi luhur, yang dalam silat Perisai Diri dikenal dengan istilah pendidikan kerokhanian. Pendidikan kerokhanian diberikan secara bertahap untuk memberi pengertian dan pelajaran tentang diri pribadi dan manusia pada umumnya, sehingga diharapkan tercipta pesilat yang bermental baja dan berbudi luhur, mempunyai kepercayaan diri yang kuat, berperangai lemah lembut, serta bijaksana dalam berpikir dan bertindak. Keseimbangan antara pengetahuan silat dan kerokhanian akan menjadikan anggota Kelatnas Indonesia Perisai Diri waspada dan mawas diri, tidak sombong, dan setiap saat sadar bahwa di atas segala-galanya ada Sang Pencipta.

Kumpulan Lagu Era 80-90 Terlengkap

Lagu Indonesia Tahun 80 - 90an via 4shared.com

A 
  1. Adegan – Hanya Satu Kata
  2. Ahmad Albar - Bis Kota
  3. Anang - Biarkanlah
  4. Anang - Melayang
  5. Anang - Merpati
  6. Anang - Tania
  7. Ananta - Tanpa Senyummu
  8. Andi Liani -Sanggupkah
  9. Andi Liani - Kata Cinta
  10. Andi Liani - Antara Kita
  11. Andi Liani - Ingin Rasanya
  12. Anie Carera (Album)
  13. Armand Maulana - Jangan Tanyakan Lagi
  14. Armand Maulana - Julia
  15. Armand Maulana - Kau Tetap Milikku
  16. Arwana - Angsa Putih
  17. Arwana - Kunanti
B
  1. Bad Apples – Yang Pernah Ada
  2. Base Jam - Bermimpi
  3. Bayou – Hanya Dirimu
  4. Bayou - Kali Ini
  5. Bayou _ Larasati
  6. Bunga - Kasih Jangan Kau Pergi
C
  1. Cleopatra – Untukmu
  2. Conny Dio (Album)
  3. Cool Colors - Tataplah
D
  1. Dewa 19 - Aku Milikmu
  2. Dewa 19 - Deasy
  3. Dewa 19 - Rein
  4. Dewa 19 - Swear
  5. Dewa 19 - Still i'm Sure Weill Love Again
  6. Dewi Gita (Album)
  7. Dik Doank - Pulang
  8. Dwipa - Maaf
E
  1. Ella - Sembilu
  2. Ebiet G. Ade - Camellia III
  3. Ebiet G. Ade - Untukmu Kekasih
  4. Ebiet G. Ade - Ada Yang Tak Mampu Kulupa
  5. Ebiet G. Ade - Elegi Esok Pagi
  6. Ebiet G. Ade - Dosa Siapa? Ini Dosa Siapa?
  7. Ebiet G. Ade - Kalian dengarkan keluhanku
  8. Ebiet G. Ade - Sepucuk Surat Cinta
  9. Ebiet G. Ade - Saksikan Bahwa Sepi
  10. Ebiet G. Ade - Hidup IV
  11. Ebiet G. Ade - Lolong
  12. Ebiet G. Ade - Senandung Jatuh Cinta
  13. Ebiet G. Ade - Seberkas Cinta Yang Sirna
  14. Ebiet G Ade - Doa Sepasang Petani Muda
  15. Ebiet G. Ade - Dua Menit Ini Misteri
  16. Ebiet G. Ade - Jakarta II
  17. Ebiet G. Ade - Kepada-Mu Aku Pasrah
  18. Ebiet G. Ade - Nyanyian Pendek Buat Anak Manis Berambut Panjang
  19. Ebiet G. Ade - Titip Rindu buat Ayah
  20. Ebiet G. Ade - Camellia IV
  21. Evie Tamala - Rumah Bambu (4.80 MB)
  22. Evie Tamala - Jangan Dilawan (3.56 MB)
  23. Evie Tamala - Tanda Merah (4.28 MB)
  24. Evie Tamala - Lalaki (3.93 MB)
  25. Evie Tamala - Senyum Terindah (3.28 MB)
  26. Evie Tamala - Gairah Hidupku (4.76 MB)
  27. Evie Tamala - Janji (5.40 MB)
  28. Evie Tamala - Nada Nada Cinta (4.73 MB)
  29. Evie Tamala - Tersisih (8.25 MB)
  30. Evie Tamala - Kereta Malam (3.81 MB)
  31. Evie tamala - rahasia cinta (3.99 MB)
  32. Evie Tamala - Rembulan Malam (4.05 MB)
  33. Evie Tamala - Dokter Cinta (3.66 MB)
  34. Evie Tamala - Tang Ting Tor Der (4.41 MB)
  35. Evie Tamala - Tangis dan Tawa (5.26 MB)
  36. Evie Tamala - Luka Di Atas Luka (4.84 MB)
  37. Evie Tamala - Air Mata (2.44 MB)
  38. Evie Tamala - Aduh Sayang (3.64 MB)
  39. Evie Tamala - Ada Rindu (4.16 MB)
  40. Evie Tamala - Ada Apanya Sih (3.63 MB)
  41. Evie Tamala - Gadis Miskin (4.63 MB)
  42. Evie Tamala - 1001 hari (5.33 MB)
  43. Evie Tamala - Sampai Jumpa Lagi (4.55 MB)
  44. Evie Tamala - Sayang (6.24 MB)
  45. Evie Tamala - Cinta Para Bola (4.48 MB)
  46. Evie Tamala - Demi Cinta Evieta (4.43 MB)
  47. Evie Tamala - Selamat Malam (3.70 MB)
  48. Evie Tamala - Dia Adalah Dia (628.36 KB)
  49. Evie Tamala - Suara Hati (6.11 MB)
  50. Evie Tamala - Dia (5.47 MB)
  51. Evie Tamala - Lilin Lilin Putih (5.04 MB)
  52. Evie Tamala - Mendamba (5.09 MB)
  53. Evie Tamala - Permata Hati (5.72 MB)
  54. Evie Tamala - Akhir Sebuah Cerita (7.64 MB)
  55. Evie Tamala - Buleud (4.49 MB)
  56. Evie Tamala - Dua Cinta (3.39 MB)
  57. Evie Tamala - Opening (1.87 MB)
  58. Evie Tamala - Cinta Ketok Megic (4.39 MB)
  59. Evie Tamala - Dua Cinta (3.52 MB)
  60. Evie Tamala - Nandang Tunggara (4.17 MB)
  61. Evie Tamala - Angin Peuting (3.84 MB)
  62. Evie Tamala - Bulan Sapotong (3.88 MB)
  63. Evie Tamala - Dahsyatnya Cinta (3.37 MB)
  64. Evie Tamala - Letah Teu Aya Tulangan (3.60 MB)
  65. Evie Tamala - Puber Kedua (3.31 MB)
  66. Evie Tamala - Lukaku (4.35 MB)
  67. Evie Tamala - Kandas (4.68 MB)
  68. Evie Tamala - Apa yang kau cari (4.80 MB)
  69. Evie Tamala - Aku Rindu Padamu (5.72 MB)
  70. Ebiet G. Ade - Camellia II
  71. Ebiet G. Ade - Sajak Pendek Bagi I.R
  72. Ebiet G. Ade - Frustasi
  73. Ebiet G. Ade - Kontradiksi di Dalam
  74. Ebiet G. Ade - Hidup III
  75. Ebiet G. Ade - Mimpi di Parangtritis
  76. Ebiet G. Ade - Cinta Di Kereta Biru Malam
  77. Ebiet G. Ade - Nyanyian Ombak
  78. Ebiet G. Ade - Cita-Cita Kecil si Anak Desa
  79. Ebiet G. Ade - Camellia I
  80. Ebiet G. Ade - Berjalan di Hutan Cemara
  81. Ebiet G. Ade - Hidup 1
  82. Ebiet G. Ade - Hidup II
  83. Ebiet G. Ade - Jakarta I
  84. Ebiet G. Ade - Dia Lelaki Ilham dari Sorga
  85. Ebiet G. Ade - Nasihat Pengemis untuk Istri
  86. Ebiet G. Ade - Lagu untuk Sebuah Nama
  87. Ebiet G. Ade - Episode Cinta yang Hilang
F
  1. Fifty Fifty - Seharusnya
  2. Flowers - Tolong Bu Dokter
G
  1. Garby – Rasa Rindu
  2. Garby – Cinta Pertama
  3. Garux - Doping
  4. Garux - Pacar Matre
  5. Gito Rollies & Ahmad Albar – Kartika
  6. God Bless - Huma Diatas Bukit
  7. God Bless - Semut Hitam
  8. Gombloh - Gugur Bunga 
H
  1. Harry Mukti - Lintas Melawai
  2. Hengky Supit - Bila Engkau Ijinkan
  3. Hengky Supit - Isi Hati
  4. Humania - Terserah
I
  1. Iklim - Best Of 1994
  2. Inka Christie (Album)
  3. Indra Lesmana - Aku Ingin
  4. Indra Lesmana - Keinginan (Feat-Shopia Latjuba)
  5. Ismi Azis - Kasih
  6. Ita Purnamasari - Cintaku Padamu
  7. Iwa K - Bebas
  8. Iwa K - Ku Ingin Kembali
  9. Iwan Fals - 22 Januari.mp3 (3.37 MB)
  10. Iwan Fals - Bangunlah Putra Putri Pertiwi.mp3 (3.60 MB)
  11. Iwan Fals - Ambulance Zig Zag.mp3 (1.07 MB)
  12. Iwan Fals - Puing.mp3 (5.97 MB)
  13. Iwan Fals - Yang Terlupakan.mp3 (4.49 MB)
  14. Iwan Fals - Sarjana Muda.mp3 (4.71 MB)
  15. Iwan Fals - Oemar Bakri.mp3 (3.98 MB)
  16. Iwan Fals - Bung Hatta.mp3 (3.80 MB)
  17. Iwan Fals - Doa Pengobral Dosa.mp3 (4.11 MB)
  18. Iwan Fals - Si Tua Sais Pedati.mp3 (4.06 MB)
  19. Iwan Fals - Ibu.mp3 (3.32 MB)
  20. Iwan Fals - 3 Bulan.mp3 (3.54 MB)
  21. Iwan Fals - Gaya Travolta.mp3 (2.55 MB)
  22. Iwan Fals - Bencana Alam.mp3 (1,016.00 KB)
  23. Iwan Fals - Kan Adakah.mp3 (3.74 MB)
  24. Iwan Fals - Surat Paman Di Desa.mp3 (4.69 MB)
  25. Iwan Fals - Tengkulak.mp3 (3.70 MB)
  26. Iwan Fals - Imitasi.mp3 (2.19 MB)
  27. Iwan Fals - Model Gombrang.mp3 (3.22 MB)
  28. Iwan Fals - Mak.mp3 (1.58 MB)
  29. Iwan Fals - Pemborong Jalan.mp3 (620.00 KB)
  30. Iwan Fals - Kopral
  31. Iwan Fals - Dongeng Tidur
  32. Iwan Fals - joni kesiangan
  33. Iwan Fals - Ambulance Zig Zag
  34. Iwan Fals - Kisah Motorku
  35. Iwan Fals - Disco Cangkeling
  36. Iwan Fals - joni kesiangan
  37. Iwan Fals - Generasi Frustasi
  38. Iwan Fals - Pengamen
  39. Iwan Fals - Pie-Pie
  40. Iwan Fals - Jaman Edan
  41. Iwan Fals - Dongeng Tidur
  42. Iwan Fals - Imitasi
J
  1. Jamrud - Otak Kotor
  2. Jamrud - Terima Kasih
  3. Jamrud - Bedebah
  4. Jamrud - Synthetic Syndrome
  5. Jamrud - Mertoku
  6. Jamrud - Bandot Tua
  7. Jamrud - Trouble Shanty
  8. Jamrud - Kurang Piknik
  9. Jamrud - Putri
  10. Jingga - Tentang Aku
  11. Jamrud - Vaksinasi
  12. Jamrud - Bising
  13. Jamrud - Aku Benci
  14. Jamrud - Kenyang
  15. Jamrud - Aral
  16. Jamrud - Liar
  17. Jamrud - Cerita Jalanan
  18. Jamrud - Maaf
  19. Jamrud - Playboy Kabel
K
  1. Kaisar - Perpisahan
  2. Kidnap - Biru
  3. Kin - Malam Jingga
  4. Kindern - Masih Ada
  5. Kirey (Album)
  6. Kla Project - Tak Bisa Ke Lain Hati
  7. Kla Project - Cinta Putih
  8. Kla Project - Terpurukku Disini
  9. Krakatau – Kau Datang
  10. Krisdayanti - Penantian
  11. Krisdayanti - Terserah (Buku Harian)
L
  1. Lilo - Sandra
  2. Lochness - Roxita
  3. Lochness - Penantian
M
  1. Magnum - Lagu Indah Untukmu
  2. Memes (Album)
  3. Mojoe - Melepas Rindu
  4. Mus Mujiono - Tanda-Tanda
  5. Meggy Z - Usah Dikejar Lagi (9.43 MB)
  6. Meggy Z - Tiada Harapan Lagi (4.12 MB)
  7. Meggy Z - Terlanjur Basah (4.28 MB)
  8. Meggy Z - Tanda Cinta (6.03 MB)
  9. Meggy Z - Takut Dosa (9.30 MB)
  10. Meggy Z - Tak Setia (3.09 MB)
  11. Meggy Z - Tak Berdaya (5.15 MB)
  12. Meggy Z - Tajamnya Cinta (6.76 MB)
  13. Meggy Z - Susah Hati (4.75 MB)
  14. Meggy Z - Surat Terakhir (3.68 MB)
  15. Meggy Z - Seribu Satu Cinta (6.72 MB)
  16. Meggy Z - Senyum Membawa Luka (6.52 MB)
  17. Meggy Z - Senyumlah (3.62 MB)
  18. Meggy Z - Kunang Kunang (4.33 MB)
  19. Meggy Z - Kodrat (4.66 MB)
  20. Meggy Z - Kemana Dimana (Rhoma Irama) (5.04 MB)
  21. Meggy Z - Kapan Kapan (3.32 MB)
  22. Meggy Z - Kabut November (4.39 MB)
  23. Meggy Z - Kabut Biru (11.18 MB)
  24. Meggy Z - Ingat Waktu Susah (9.29 MB)
  25. Meggy Z - Hutang Cinta (11.63 MB)
  26. Meggy Z - Hidup Segan Mati Tak Mau (4.66 MB)
  27. Meggy Z - Hati Yang Luka (3.82 MB)
  28. Meggy Z - Gubuk Bambu (4.43 MB)
  29. Meggy Z - Ganjal Batu (5.40 MB)
  30. Meggy Z - Selamat Tinggal Kekasih (5.39 MB)
  31. Meggy Z - Sedih Sekali (3.65 MB)
  32. Meggy Z - Sakit Hati (3.68 MB)
  33. Meggy Z - Sakau (4.34 MB)
  34. Meggy Z - Rindu (5.64 MB)
  35. Meggy Z - Renungkanlah (3.98 MB)
  36. Meggy Z - Radio Cinta (4.63 MB)
  37. Meggy Z - Permohonan (8.49 MB)
  38. Meggy Z - Permisi (10.21 MB)
  39. Meggy Z - Merah Cintaku (4.83 MB)
  40. Meggy Z - Mengejar Badai (5.46 MB)
  41. Meggy Z - Mata Air Cinta (5.05 MB)
  42. Meggy Z - Masih Punya Cinta (9.04 MB)
  43. Meggy Z - Mahal (6.98 MB)
  44. Meggy Z - Madu Malam (4.72 MB)
  45. Meggy Z - Lebih Baik Sakit Gigi (4.83 MB)
  46. Meggy Z - Lebih Baik Buta Mata (5.41 MB)
  47. Meggy Z - Engkau Ke Kiri Aku Ke Kanan (5.44 MB)
  48. Meggy Z - Dusta (4.31 MB)
  49. Meggy Z - Duka Dalam Cinta (4.40 MB)
  50. Meggy Z - Derita Tiada Akhir (2.11 MB)
  51. Meggy Z - Budi & Jasa (3.84 MB)
  52. Meggy Z - Biarkanlah (9.24 MB)
  53. Meggy Z - Berat Sebelah (9.10 MB)
  54. Meggy Z - Benang Biru (4.32 MB)
  55. Meggy Z - Bayanganmu (Elvie S) (3.82 MB)
  56. Meggy Z - Baju Satu Kering Di Badan (3.29 MB)
  57. Meggy Z - Baju Cinta (10.65 MB)
  58. Meggy Z - Anisa (10.10 MB)
  59. Meggy Z - Anggur Terlarang (11.20 MB)
  60. Meggy Z - Aku Orang Tak Punya (7.10 MB)
  61. Meggy Z - Akhir Cinta (4.08 MB)
  62. Meggy Z - Aku Semut Merah (2.84 MB)
  63. Meggy Z - Aida (9.55 MB)
  64. Meggy Z - 19 November (8.65 MB)
  65. Meggy Z - Daun Pembungkus (9.19 MB)
  66. Meggy Z - Dari Hati Ke Hati (9.60 MB)
  67. Meggy Z - Dara Duka (9.98 MB)
  68. Meggy Z - Curang (10.73 MB)
  69. Meggy Z - Cintaku Putus Di Jalan (7.71 MB)
  70. Meggy Z - Cuma Punya Badan (10.24 MB)
  71. Meggy Z - Cinta Yang Tertipu (10.41 MB)
  72. Meggy Z - Cinta Terakhir (10.17 MB)
  73. Meggy Z - Cinta Putih (11.03 MB)
  74. Meggy Z - Cinta Kembang Api (8.06 MB)
  75. Meggy Z - Cinta Bukan Cabe Rawit (8.16 MB)
  76. Meggy Z - Cermin Hati (11.47 MB)
  77. Meggy Z - Capek Hati (9.18 MB)
  78. Meggy Z - Bunga Seribu Tangkai (11.13 MB)
  79. Meggy Z - Berakhir Pula (4.97 MB)
  80. Meggy Z - Bunga Rindu (11.08 MB)
N
  1. Natasya – Tinta Merah
  2. Nike Ardilla (ALBUM)
  3. Nora – Dilema
  4. Nicky Astria - Semua Dari Cinta
  5. Nicky Astria - Remang-remang Dirimu
  6. Nicky Astria - Bencana
  7. Nicky Astria - Jangan Sedih
  8. Nicky Astria - Hari Yang Indah
  9. Nicky Astria - Rinduku Di Atas Dipan Usang
  10. Nicky Astria - Jangan Sok Aksi
  11. Nicky Astria - Langkah Kemenangan
  12. Nicky Astria - Selamat Malam Kasih
  13. Nicky Astria - Ya Aku Disini
  14. Nicky Astria - Tinggal Legenda
  15. Nicky Astria - Damai Di Hati
O
  1. Oppie - Cuma Khayalan
  2. Oppie - Ingat-Ingat Pesan Mama
P
  1. Pay – Bungaku Hilang
  2. Plastik – Seperti
  3. Poppy Mercury - Surat Undangan 
  4. Poppy Mercury (Album)
  5. POst Therapy - Taman
  6. Power Metal - Selamat Malam
  7. Power Slave - Jika Kau Mengerti
  8. Powerslaves - Malam ini
  9. Powerslaves - Cinderella
  10. Protonema – Rinduku Adinda
  11. Protonema – Kiranya
  12. Pure Saturday - Kosong
R
  1. RC Formation - Salahkanlah
  2. R J S - Kembalilah
  3. Rita Sugiarto – Siapa.mp3 (5.02 MB)
  4. Rita Sugiarto – Si Kecil.mp3 (6.02 MB)
  5. Rita Sugiarto – Surga Di Telapak Kaki Ibu.mp3 (5.75 MB)
  6. Rita Sugiarto – Siksa Kubur.mp3 (3.00 MB)
  7. Rita Sugiarto – Pertemuan.mp3 (4.78 MB)
  8. Rita Sugiarto – Perpisahan.mp3 (1.26 MB)
  9. Rita Sugiarto – Cincin Permata Biru.mp3 (3.01 MB)
  10. Rita Sugiarto – Pengorbanan.mp3 (2.50 MB)
  11. Rita Sugiarto – Sesal.mp3 (3.86 MB)
  12. Rita Sugiarto – Srigala Berbulu Domba.mp3 (5.37 MB)
  13. Rita Sugiarto – Sejuta Luka.mp3 (2.75 MB)
  14. Rita Sugiarto – Rindu Menanti.mp3 (3.47 MB)
  15. Rita Sugiarto – Pria Idaman.mp3 (5.65 MB)
  16. Rita Sugiarto – Pacar Dunia Akhirat.mp3 (3.47 MB)
  17. Rita Sugiarto – Orang Asing.mp3 (4.94 MB)
  18. Rita Sugiarto – Mati Lampu.mp3 (3.79 MB)
  19. Rita Sugiarto – Kupu-kupu.mp3 (5.72 MB)
  20. Rita Sugiarto – Kunang Kunang.mp3 (4.09 MB)
  21. Rita sugiarto – kasih.mp3 (4.10 MB)
  22. Rita Sugiarto – Mati Aku.mp3 (3.72 MB)
  23. Rita Sugiarto – Matahariku.mp3 (4.48 MB)
  24. Rita Sugiarto – Makan Hati.mp3 (5.76 MB)
  25. Rita Sugiarto – Lukaku.mp3 (3.91 MB)
  26. Rita Sugiarto – Ku Ingin.mp3 (5.54 MB)
  27. Rita Sugiarto – Kecolongan.mp3 (3.97 MB)
  28. Rita Sugiarto – Janji.mp3 (3.74 MB)
  29. Rita Sugiarto – Idaman Hati.mp3 (3.74 MB)
  30. Rita Sugiarto – Geli-Geli Asyik.mp3 (3.74 MB)
  31. Rita Sugiarto – Cup Cup .mp3 (2.50 MB)
  32. Rita Sugiarto – Jangan Rayu-Rayu.mp3 (4.71 MB)
  33. Rita Sugiarto – Jangan Marah.mp3 (8.03 MB)
  34. Rita Sugiarto – Jacky.mp3 (2.40 MB)
  35. Rita Sugiarto – Cinta Setengah Mati.mp3 (2.76 MB)
  36. Rita Sugiarto – Cinta Segitiga.mp3 (2.41 MB)
  37. Rita Sugiarto – Cinta Berawan.mp3 (4.52 MB)
  38. Rita Sugiarto – Cemburu Buta.mp3 (3.80 MB)
  39. Rita Sugiarto – Bunga-Bunga Rindu.mp3 (4.24 MB)
  40. Rita Sugiarto – Bulan.mp3 (3.61 MB)
  41. Rita Sugiarto – Terima Kalah.mp3 (2.11 MB)
  42. Rita Sugiarto – Tangan Tangan Hitam.mp3 (4.93 MB)
  43. Rita Sugiarto – Mengapa.mp3 (4.11 MB)
  44. Rita Sugiarto – Kereta Malam.mp3 (3.48 MB)
  45. Rita Sugiarto – Bukan Yang Ku Pinta.mp3 (6.97 MB)
  46. Rita Sugiarto – Buaya.mp3 (4.34 MB)
  47. Rita Sugiarto – Biduan.mp3 (3.05 MB)
  48. Rita Sugiarto – Biarlah Merana.mp3 (8.40 MB)
  49. Rita Sugiarto – Bercanda.mp3 (2.31 MB)
  50. Rita Sugiarto – Iming Iming.mp3 (10.82 MB)
  51. Rita Sugiarto – Bara Cinta.mp3(3.46 MB)
  52. Rita Sugiarto – Tersisih.mp3(5.36 MB)
  53. Rita Sugiarto – Hitam.mp3(2.58 MB)
  54. Rita Sugiarto – Masuk.mp3(6.37 MB)
  55. Rita Sugiarto – Makan Darah.mp3(7.18 MB)
  56. Rita Sugiarto – Tak Pernah.mp3(3.37 MB)
  57. Rita Sugiarto – Tak Sabar.mp3(4.56 MB)
  58. Rita Sugiarto – Air Bunga.mp3(4.27 MB)
  59. Rita Sugiarto – Abang Romi.mp3(4.33 MB)
  60. Rita Sugiarto – Abang Kumis.mp3(5.34 MB)
  61. Rita Sugiarto – Syahdu.mp3(3.62 MB)
  62. Rita Sugiarto – Malam.mp3(7.69 MB)
  63. Rita Sugiarto – Teman Biasa.mp3(4.49 MB)
  64. Rita Sugiarto – Tinta Merah.mp3(3.65 MB)
  65. Rita Sugiarto – Zaenal.mp3(5.09 MB)
  66. Rita Sugiarto – Air Mata.mp3(6.19 MB)
  67. Rita Sugiarto – Permata Biru.mp3 (5.11 MB)
  68. Rita Sugiarto – Kasih Dan Sayang.mp3(1.09 MB)
  69. Rita Sugiarto – Oleh oleh.mp3 (4.49 MB)
  70. Rhoma Irama – Haram
  71. Rhoma Irama – Saleha
  72. Rhoma Irama – Antara Teman dan Kasih
  73. Rhoma Irama – Derita di atas Derita
  74. Rhoma Irama – Perbedaan
  75. Rhoma Irama – Begadang
  76. Rhoma Irama – Matahariku
  77. Rhoma Irama – Darah Muda
  78. Rhoma Irama – Nyanyian Setan
  79. rhoma irama – keramat.mp3
  80. rhoma irama – istri yang setia.mp3
  81. rhoma irama – pantun cinta.mp3
  82. rhoma irama – hak asasi.mp3
  83. rhoma irama – hak asasi.mp3
  84. rhoma irama – baca.mp3
  85. rhoma irama – camelia.mp3
  86. rhoma irama – surat terkhir.mp3
  87. rhoma irama – bungaku.mp3
  88. rhoma irama – tak tega.mp3
  89. rhoma irama – ani.mp3
  90. rhoma irama – rujuk.mp3
  91. rhoma irama – ani.mp3
  92. rhoma irama – rujuk.mp3
  93. rhoma irama – kandungan.mp3
  94. rhoma irama – insan yg rugi.mp3
  95. rhoma irama – apa kabar.mp3
  96. rhoma irama – derita.mp3
  97. rhoma irama – kecewa.mp3
  98. rhoma irama – rujuk.mp3
  99. Rhoma Irama_Judi
  100. Rhoma Irama_Piano
  101. Rhoma Irama_Darah Muda
  102. Rhoma Irama_Pertemuan
  103. Rhoma Irama_Keramat
  104. Rhoma Irama_Gitar Tua
  105. Rhoma Irama_Bulan Bintang
  106. Rhoma Irama_Cuma Kamu
  107. Rhoma Irama_Sebujur Bangke
  108. Rhoma Irama_Wahai Pesona
  109. Rhoma Irama_Syahdu
  110. Rhoma Irama_Stop
  111. Rhoma Irama_Sahabat
  112. Rhoma Irama_Kegagalan Cinta
  113. Rhoma Irama_Kelana
  114. Rhoma Irama_Lapar
  115. Rhoma Irama_Gali Lobang Tutup Lobang
  116. Rhoma Irama_Bujangan
  117. Rhoma Irama_Bahtera Cinta
  118. Rhoma Irama_Begadang
  119. Rhoma Irama_Sekuntum Mawar Merah
  120. Rhoma Irama_Serigala Berbulu Domba
  121. Rhoma Irama_Perbedaa
  122. Rhoma Irama_Mandul
  123. Rhoma Irama_Cukup Sekali
  124. Rhoma Irama_Gelandangan
  125. Rhoma Irama_Kehilangan
  126. Rhoma Irama_Kerinduan
  127. Rhoma Irama_Mirasantika
  128. Rhoma Irama_Siapa Yang Punya
  129. Rhoma Irama_1001 Macam
  130. Rhoma Irama_Azza
  131. Rhoma Irama_Antara Teman Dan Kasih
  132. Rhoma Irama – Gala gala
  133. Rhoma Irama – Hai Orang Asing
  134. Rhoma Irama_Stress
  135. Rhoma Irama_Jana Jana
  136. Rhoma Irama_Melody Cinta
  137. Rhoma Irama_Tak Tega
  138. Rhoma Irama_Mengapa
  139. Rhoma Irama_Dawai Asmara
  140. Rhoma Irama_Rana Duka
  141. Rhoma Irama_Lari Pagi
  142. Rhoma Irama_Haram2
  143.  Rhoma Irama_Quran Damw Koran
  144. Rhoma Irama_Buta
  145. Rhoma Irama_Derita Di Balik Tawa
  146. Rhoma Irama_Raib
  147. Rhoma Irama_Malang
  148. Rhoma Irama_Hak Asasi
  149. Rhoma Irama_Taqwa
  150. Rhoma Irama_Kerudung Putih
  151. Rhoma Irama_Malam Minggu
  152. Rhoma Irama_Ani
  153. Rhoma Irama_Malam Terakhir
  154. Syahdu
  155. 1001 Macam
  156. Aduhai
  157. Air Mata Darah
  158. Aku Dan Dia
  159. Aku Saudaramu
  160. Ampunilah
  161. Ani
  162. Api Dan Lautan
  163. Azza
  164. Bara Cintamu
  165. Begadang I
  166. Begadang II
  167. Bencana
  168. Bercanda Feat. Rita Sugiarto
  169. Bimbang
  170. Birahi Feat. Elvy Sukaesih
  171. Buah Duri Neraka
  172. Bunga Bunga Ganja
  173. Buta
  174. Buta Tuli
  175. Cinta Pertama Feat. Elvy Sukaesih
  176. Cukup Sekali
  177. Cuma Kamu
  178. Cup Cup Feat. Rita Sugiarto
  179. Dangdut
  180. Darah Muda
  181. Datang Untuk Pergi
  182. Dawai Asmara
  183. Dendam
  184. Derita
  185. Dunia
  186. Emansipasi Wanita
  187. Engkau
  188. Gala Gala
  189. Gali Lobang
  190. Gelandangan
  191. Gitar Tua
  192. Gulali
  193. Hampir Saja
  194. Haram
  195. Hitam
  196. Ibukota
  197. Jana Jana
  198. Jangan Menghayal
  199. Judi
  200. Kata Pujangga
  201. Kegagalan Cinta
  202. Kehilangan
  203. Kehilangan Tongkat
  204. Kekasih
  205. Kelana I
  206. Kelana II
  207. Kelana III
  208. Keramat
  209. Keranda Cinta
  210. Kerinduan Feat. Rita Sugiarto
  211. Kerudung Putih
  212. Kiamat
  213. Ku Sayang Padamu
  214. Kubawa Feat. Elvy Sukaesih
  215. Lari Pagi
  216. Lelaki
  217. Lima
  218. Malam Terakhir
  219. Mandul Feat. Elvi Sukaesih
  220. Manis
  221. Mardatilla
  222. Mardatilla
  223. Masya Allah
  224. Melody Cinta
  225. Mengapa
  226. Mirasantika
  227. Modern
  228. Murni Sejati
  229. Musim Cinta
  230. Nusa Indah
  231. Nyanyian Setan
  232. Pantun Cinta
  233. Pasangan Feat. Rita Sugiarto
  234. Patah Hati
  235. Pedih
  236. Penasaran
  237. Perbedaan
  238. Pertemuan
  239. Pesta Pasti Berakhir
  240. Piano
  241. Primadona Desa
  242. Puja
  243. Purnama
  244. Remaja
  245. Roda Kehidupan
  246. Rujuk Feat. Elvi Sukaesih
  247. Sahabat
  248. Saleha
  249. Sama Saja
  250. Sebujur Bangkai
  251. Sedekah
  252. Sedingin Salju Feat. Elvy Sukaesih
  253. Segalanya Bagiku
  254. Sekuntum Mawar Merah
  255. Sengaja Feat. Elvy Sukaesih
  256. Serigala Berbulu Domba Feat. Rita Sugiarto
  257. Setan Pasti Kalah
  258. Sifana
  259. Stop
  260. Sumbangan
  261. Syahdu
  262. Tabir Kepalsuan
  263. Tak Pernah Feat. Rita Sugiarto
  264. Terharu Feat. Elvy Sukaesih
  265. Terpaksa
  266. Tiada Lagi
  267. Tiga Bencana
  268. Uang
  269. Viva Dangdut
  270. Wahai Pesona
  271. Yang Sayang
  272. 1001 Macam
  273. 135 Juta
  274. Ada Udang dibalik Batu
  275. Adu Domba
  276. Airmata Darah
  277. Ajojing
  278. Aku Cinta Padamu
  279. Aku dan Dia
  280. Aku Saudaramu
  281. Aku Sayang Padamu
  282. Anak Kera
  283. Anak Pertama
  284. Anak Yang Malang
  285. Ani
  286. Antara Teman dan Kasih
  287. Azza
  288. Begadang
  289. Berdendang
  290. Bujangan
  291. Bulan Bintang
  292. Bulan Purnama
  293. Buta Tuli
  294. Camelia
  295. Cane
  296. Darah Muda
  297. Derita Diatas Derita
  298. Gali Lobang Tutup Lobang
  299. Ghibah
  300. Gitar Tua
  301. Gulali
  302. Hai Orang Asing
  303. Haram
  304. Jakarta
  305. Jamilah
  306. Janda Kembang
  307. Jangan Lagi
  308. Jangan-Jangan
  309. Janji
  310. Janji itu Hutang
  311. Jatuh Cinta
  312. Jeritan Hati
  313. Joget
  314. Judi
  315. KampungaN
  316. Kata Pujangga
  317. Kawula Muda
  318. Kawin Lari
  319. Kaya Hati
  320. Ke Monas
  321. Ke Bina Ria
  322. Kegagalan Cinta
  323. Kehilangan
  324. Kehilangan Tongkat
  325. Kejam
  326. Kekasih
  327. Kelana 1
  328. Kelana 2
  329. Kelana 3
  330. Kemarau
  331. Kembali Kejalan Allah
  332. Kenangan Indah
  333. Keramat
  334. Keranda Cinta
  335. Kerinduan
  336. Keroncong Melayu
  337. Kerudung Putih
  338. Keruntuhan Cinta
  339. Kesesatan
  340. Kiamat
  341. Kubawa
  342. Kuda Lumping
  343. Kunang-Kunang
  344. Kuraca
  345. Kusayang Padamu
  346. Laa Ilaaha Illallah
  347. Lagi-Lagi Cinta
  348. Lagu Kenangan
  349. Lain Kepala Lain Hati
  350. Lapar
  351. Lari Pagi
  352. Lelaki
  353. Lidah
  354. Lima
  355. Lingkaran Syetan
  356. Lonceng (Elvi Sukaesih)
  357. Lonceng Berbunyi
  358. Lukaku (Rita Sugiarto)
  359. Malam Minggu
  360. Malam Terakhir
  361. Malang
  362. Malapetaka
  363. Mandul
  364. Mardatilla
  365. Mari-Mari
  366. Masya Allah
  367. Matahariku (Noer Halimah)
  368. Mati Aku
  369. Melodi Cinta
  370. Melody Asmara
  371. Mengapa (Ida Royani)
  372. Menunggu
  373. Meratap
  374. Mimpi Buruk
  375. Mirasantika
  376. Misteri Cinta
  377. Murni Sejati
  378. Musafir
  379. Musik
  380. Musim Semi
  381. Mutiara Hidupku
  382. Narapidana
  383. Narkoba
  384. Nafsu Serakah
  385. Nasib Bunga
  386. Naviri Cinta
  387. Nilai Sehat
  388. Nista didepan Mata
  389. Nona Manis
  390. Nostalgia
  391. Pantun Cinta
  392. Pantun Pinuntun
  393. Pasangan (Rita Sugiarto)
  394. Patah Hati
  395. Pedih
  396. Pelangi
  397. Pemarah
  398. Pembaharuan
  399. Pemburu
  400. Pemilu
  401. Penasaran
  402. Pengabdian
  403. Pengangguran
  404. Pengemis Buta (Ft. Elvi Sukaesih)
  405. Pengorbanan
  406. Penyakit Cinta (Riza Umami)
  407. Peramal Tua (Noer Halimah)
  408. Perbedaan
  409. Perjalanan
  410. Perjuangan dan Doa
  411. Persaingan
  412. Persetan
  413. Pertemuan (Ft. Noer Halimah)
  414. Pesona (Noer Halimah)
  415. Pesta Pasti Berakhir
  416. Piano
  417. Pikir-Pikir (Noer Halimah)
  418. Pria Idaman (Elvi Sukaesih)
  419. Primadona Desa
  420. Puja
  421. Qur’an dan Koran
  422. Radha dan Kishan
  423. Raib
  424. Rambate Ramba Hayo
  425. Rana Duka
  426. Ratu dan Raja (Ft. Elvi Sukaesih)
  427. Reformasi
  428. Remaja
  429. Remaja dan Bulan
  430. Renungkan
  431. Rindu (Ft. Elvi Sukaesih)
  432. Rindu Menanti (Elvi Sukaesih)
  433. Risalah Penyanyi
  434. Roda Kehidupan
  435. Romantika
  436. Rujuk
  437. Rupiah
  438. Santai
  439. Sawan Kam Hina
  440. Seni
  441. Setan Pasti Kalah
  442. Shaleha
  443. Siapa Yang Punya
  444. Stress
  445. Syahdu
  446. Sekuntum Mawar Merah
  447. Tung Keripit
  448. Viva Dangdut
  449. Yatim Piatu
  450. Zulfikar
S
  1. Sahara - Biarlah Sepi
  2. Sahara - Angin Malam
  3. Sang Alang – Apa Maumu
  4. Sang Alang - Kata Hati
  5. Sang Alang - Pulang
  6. Sang Alang - Sendiri
  7. Sket – Tak’kan Kembali
  8. Slank - Kampungan
  9. Slank - Tepi Campuhan
  10. Slank - Suit Suit Suit.. He..He..
  11. Super Bejo - Gue Ingin
T
  1. Tato – Satu Senyum Saja
  2. Trio Libels - Aku Suka Kamu
U
  1. U'Camp - Bayangan
  2. U'Camp - Senyummu
V
  1. Voodoo - Hasrat Jiwa
  2. Voodoo – Salam untuk dia
  3. Voodoo - Selamanya
W
  1. Whizzkid – Percayalah Wong - Tak Ingin